Sepak Bola Pasca Euro 2012

2 comments
Sepak Bola Pasca Euro 2012, Final Euro 2012, Euro 2012 Spanyol vs Italia -  Suara peluit panjang keluar dari ujung bibir wasit Pedro Proenca asal Portugal menandai berakhirnya 2x45 menit partai final Euro 2012 Spanyol vs Italia, yang menasbihkan Spanyol sebagai juara back to back menyamai rekor Jerman (Barat) yang diperkuat oleh kaisar Franz Beckenbauer dan Gerd Mueler. Dengan skor mencolok 4-0, Spanyol menghentikan langkah Italia yang sebenarnya tengah menunjukkan hasil impresif dengan menundukkan Inggris melalui pinalti, dan kandidat juara, Jerman. Dengan pencapaian ini, Spanyol berhasil menyandingkan gelar juara Euro 2008, Piala Dunia 2010, dan Euro 2012
Sepak Bola Pasca Euro 2012
Skema 'aneh' Spanyol

Namun yang akan dibahas bukanlah hasil impresif Spanyol dalam partai final lalu. Tapi bagaimana gaya bermain Spanyol yang saya dan penggemar bola awam lainnya anggap aneh untuk dimainkan di atas lapangan. 'Aneh' karena, betapa striker sekaliber Fernando Torres atau goal getter Athletic Bilbao, Fernando Llorente harus dipinggirkan Vicente del Bosque (VdB) dan lebih memilih gelandang serba bisa skuad Barcelona, Cesc Fabregas.
Praktis dengan Fabregas yang di-plot sebagai "false number-9" (istilah untuk gelandang yang berperan seolah2 sebagai goal getter) formasi pakem Spanyol di Euro 2012 adalah 4-6-0 ! Dalam skema ini (menurut pemikiran saya yg cetek :p ), tugas mencetak gol tidak hanya dibebankan kepada seorang striker, para gelandang, winger, bahkan bek pun, dituntut piawai untuk menceploskan bola ke gawang lawan. Dengan banyak menguasai bola, dan mengandalkan pergerakan para gelandang dan pemain sayap, serta sesekali pemain bertahan maju, Spanyol menjadi tim yang tak hanya efektif dalam pemanfaatan peluang tapi juga menjadi tim yang paling minim kebobolan. Bahkan Xavi Hernandez dinobatkan menjadi King of Passing dengan rata2 passing akurat mencapai 86% (620). Dan Torres menjadi top skorer Euro 2012, meski sama-sama mencetak 3 gol dengan Mario Balotelli, Mario Gomez, dan Alan Dzagoev, namun Torres lebih efektif karena penampilan dan tendangan ke gawangnya lebih sedikit dari top skorer lainnya. Tak sampai di situ, semua skuad Spanyol kecuali Alvaro Arbeloa, terpilih menjadi skuad impian Euro 2012 versi tim independen bentukan UEFA yang beranggotakan Fabio Capello. Lars Lagerback, dan lain2. Maka jadilah Spanyol juara sejati yang memborong semua gelar tim maupun individu dengan formasi 4-6-0 nya yang sampai Final usai masih saya anggap sebagai formasi 'aneh'!

" Sepak bola moderen itu tak hanya berpatokan pada pakem posisi pemain masing-masing. Seorang gelandang dan pemain belakangpun saat ini dituntut untuk mencetak gol. Begitu juga sebaliknya, seorang striker harus bisa menjaga bola dari lawan dan bertahan menjaga daerah pertahanannya. "
Cuplikan quotes  di atas saya dapatkan ketika saya mewawancarai seorang pelatih muda asli Malang, Sugeng Widodo dalam rangka untuk memenuhi riset saya mengenai persepak bolaan Indonesia. Menurut pelatih UMM ini, sepak bola merupakan sesuatu yang dinamis dan penuh ketidak pastian. Maksudnya,seorang pelatih dituntut untuk menaklukkan "ketidak pastian" itu dengan menyiapkan variasi strategi,skema, bahkan set piece sekalipun. Bahkan, merunut dari data temuan tim analis FIFA, dengan mengolah seluruh hasil pertandigan di Liga-liga mayot dunia, 75% gol tercipta dari suasan set piece!

Dengan nggatuk-ngatukkan (menyambung secara sedikit paksa,heuheuheu) kata pak pelatih tadi, maka terjawablah sudah formasi 'aneh' ala VdB yang sebenarnya masih mengadopsi gaya tiki-taka nya Pep ketika masih di Barcelona (saya berani jamin kalo Tito Villanueva, suksesornya Pep masih akan memakai gaya bermain ini sampai beberapa musim ke depan meskipun dengan variasi yg lain.) terjawab sudah. Bicara sedikit soal tiki taka, sebenarnya skema ini bukanlah skema baru, Pep mengadopsi skema Total Football ala meneer Johan Cruyf yang pernah menjadi bos-nya ketika memperkuat skuad blaugrana.

Lalu, apakah kesuksesan Spanyol ini berdampak dengan maraknya Timnas atau klub yang akan mengadopsi formasi mereka? jawabannya bisa ya bisa tidak. Ya,karena dengan suksesnya raihan Spanyol bahkan Barcelona beberapa tahun belakangan ini akan menginspirasi beberapa pelatih untuk mengadopsi skema yang sama demi merengkuh prestasi. Tidak, karena dengan raihan itu, maka ada juga pelaith yang penasaran dan akan membuat skema baru yang akan menghentikan dan menangkal skema ini, dan tentunya akan meraih kemenangan. Terlepas dari itu semua saya sebagai penikmat bola awam, berharap bahwa dengan raihan Spanyol akan menjadi stimulus para pelatih/manajer untuk membuat skema permainan sepak bola possesion yang indah sehingga memanjakan para pecinta bola. Salam Olahraga!

2 comments:

  1. sepertinya susah jika diterapkan di PES..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa bro..tinggal diganti filosofi permainannya..
      mau tak coba di FM..masih cari2 refrensi..:)

      Delete

.